Jumat, 20 Juni 2014

Manajemen Energi Menggunakan Kayu Bakar - Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi



TUGAS MATA KULIAH MSPMI
MENGHEMAT ENERGI
Memasak Air Menggunakan Kayu Bakar

A.    Pokok Bahasan           : Menghemat Energi

B.     Sub Pokok Bahasan    : Memasak Air Menggunakan Kayu

C.     Tujuan                         : Untuk mengetahui manajemen energy memasak air menggunakan bahan bakar kayu

D.    Alat dan bahan            :
1.      Kayu bakar 1000gr
2.      Anglo
3.      Ceret
4.      Air 1000cc
E.     Tinjauan teori              :
Kayu bakar adalah segala jenis bahan kayu yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar. Umumnya kayu bakar merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan pemotongan, dan masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayu, mata kayu, pith, dan sebagainya. Kayu bakar diyakini sebagai penyebab minor terjadinya degradasi lahan setelah penebangan kayu komersial. Pelarangan pemanenan kayu bakar hanya menyulitkan masyarakat miskin dan tidak menyentuh permasalahan utama dari deforestasi. Definisi berat jenis kayu adalah perbandingan antara kerapatan kayu yang diukur atas dasar berat kering tanur dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan dengan kerapatan air pada suhu 4oC. Berat jenis kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dimensi serat, letak kayu awal dan kayu akhir, persentase selulosa dan lignin serta kandungan ekstraktif yang ada dalam kayu (Hygreen dan Bowyer, 1996). Ada perbedaan berat jenis kayu antara softwood dan hardwood. Softwood dan hardwood bisa dibedakan secara nyata dengan melihat atau membandingkan struktur anatomi kayunya. Softwood tidak memperlihatkan pori atau pembuluh sedangkan hardwood menampakkan pori pada irisan atau bidang pengamatan kayu. Softwood terdiri atas lebih dari 90% trakeid sedangkan hardwood terdiri atas sel-sel yang lebih banyak dan kompleks, seperti pembuluh, parenkim, jari – jari, serat dan lainnya. Pada softwood, berat jenis kayu ditentukan oleh trakeid sedangkan pada kayu daun ditentukan oleh porsi sel yang terbanyak. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa softwood cenderung memiliki berat jenis kayu lebih tinggi daripada hardwood. Dalam kimia kayu, berat jenis menunjukkan jumlah lignoselulosa pada volume kayu tertentu (Prayitno, 2007). Berat jenis berpengaruh terhadap nilai kalor yang dihasilkan oleh kayu sebagai sumber energi, diketahui bahwa semakin tinggi berat jenis suatu biomassa, semakin tinggi pula nilai kalor yang dihasilkan. Kadar air dari kayu bakar menentukan bagaimana kayu terbakar dan seberapa besar nilai kalornya. Kadar air kayu bervariasi tergantung spesies. Kayu yang masih hijau (belum dikeringkan) dapat memiliki massa hingga dua kali lipat kayu kering karena adanya kadar air tersebut. Umumnya kayu yang telah dikeringkan dan siap digunakan akan memiliki kadar air antara 20 hingga 25 persen. Pengukuran nilai kalor dari kayu bakar umumnya menggunakan nilai kalor kayu kering oven dikurangi kalor uap sesuai kadar air kayu kering siap pakai. Nilai kalor dari kayu bakar akan bervariasi tergantung pada spesies pohonnya.

F.      Hasil praktek dan Pembahasan:
1.      Berat bahan bakar awal 1000 g
2.      Berat bahan bakar akhir 890 g
3.      Berat bahan yang di masak awal 1000cc
4.      Berat bahan yang di masak akhir 990cc
5.      Lama pemasakan 7 menit
6.      Jumlah produk yang dihasilkan

Dari hasil praktikum kami dapat di tarik kesimpulan bahwa dengan bahan bakar kayu dengan berat 110 gram, air dapat mendidih dalam waktu 7 menit namun volumenya sedikit berkurang 10cc yang awalnya 1000cc menjadi 990cc.

  1. Daftar Pustaka


H.    Dokumentasi               :





Sabtu, 14 Juni 2014

SAP Perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan - PKG



SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik               : Perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan
Sasaran            : Semua ibu
Hari/tanggal    : Kamis,22 Juni 2014
Jam                  : 08.00-08.30 WIB
Waktu             : 30 menit
Tempat            :Balai Desa Kwarasan Nogotirto

Tujuan
Tujuan umum :
Meningkatkan pemahaman ibu tentang perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan
Tujuan khusus :
Menjelaskan pada ibu mengenai perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan

SUB TOPIK
Perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan

 METODE
1. Persentasi
2. Tanya jawab

 MEDIA
•       LCD Power Point

 MATRIKS KEGIATAN
No
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
1.
 5 menit
Pembukaan :
•         Memberi salam
•        Menjelaskan tujuan pembelajaran.
•         Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan disampaikan
•    Menjawab salam
•   Mendengarkan dan memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
Perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan
•   Menyimak dan memperhatikan
3.
9 menit
Evaluasi :
Meminta kepada ibu menjelaskan atau menyebutkan kembali:
Perbedaan asupan untuk anak laki – laki dan perempuan
•    Bertanya dan menjawab pertanyaan.
4.
1 menit
Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam.
- Menjawab salam

SASARAN     :
 Ibu-ibu yang mempunyai balita di Desa Kwarasan, Nogotirto.

5.    EVALUASI
Tanya jawab

6.    LAMPIRAN MATERI
Perbedaan Asupan Untuk Anak Laki – Laki Dan Perempuan
Baik remaja laki-laki maupun perempuan membutuhkan nutrisi yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya, serta untuk menjaga berat badannya. Kecuali kebutuhan kalori harian, nutrisi yang dibutuhkan oleh remaja laki-laki dan perempuan kurang lebih sama (untuk yang berusia kurang dari 14 tahun). Akan tetapi, saat mereka memasuki usia 14 tahun atau lebih, maka mereka akan mulai bertumbuh menjadi wanita dan pria, yang membutuhkan nutrisi yang berbeda.

Kebutuhan Kalori
Karena remaja laki-laki memiliki tubuh yang lebih besar dan massa otot yang lebih besar, maka mereka membutuhkan kalori yang lebih banyak daripada remaja perempuan. The Dietary Guidelines for Americans 2010 memperkirakan bahwa remaja perempuan yang berusia antara 14-18 tahun biasanya membutuhkan 1.800-2.400 kalori setiap harinya. Sedankan remaja laki-laki pada usia yang sama membutuhkan sekitar 2.000-3.200 kalori setiap harinya. Semakin aktif remaja tersebut, maka semakin banyak kalori yang diperlukan untuk menjaga berat badannya.

Kebutuhan Protein
Anak-anak yang berusia 9-13 tahun membutuhkan 34 gram protein setiap harinya, baik laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, jumlah protein yang dibutuhkan oleh remaja laki-laki yang berusia 14-18 tahun lebih tinggi daripada yang dibutuhkan oleh remaja perempuan pada usia yang sama. Jumlah protein harian yang direkomendasikan adalah 52 gram untuk remaja laki-laki berusia 14-18 tahun, dan 46 gram untuk remaja perempuan dengan usia yang sama.
Beberapa jenis makanan kaya protein adalah daging sapi tanpa lemak, daging unggas tanpa kulit, seafood, telur, kedelai dan produk olahannya, susu dan produk olahannya yang rendah lemak, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Kebutuhan Lemak
Remaja laki-laki dan perempuan sama-sama harus mengkonsumsi lemak sekitar 25-35% dari jumlah kalori harian mereka. Akan tetapi, karena para remaja laki-laki membutuhkan lebih banyak kalori, mereka pun membutuhkan jumlah lemak (termasuk omega 3) yang lebih banyak daripada remaja perempuan.
The Institute of Medicine merekomendasikan agar para remaja perempuan mengkonsumsi setidaknya 1.100 mg asam lemak omega 3 setiap harinya, sementara itu remaja pria membutuhkan sekitar 1.600 mg omega 3 setiap harinya, bagi perkembangan otaknya.
Beberapa jenis makanan kaya lemak baik adalah minyak sayuran, minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, kedelai, dan olive.

Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Selain zat besi, para remaja laki-laki dan perempuan membutuhkan berbagai vitamin dan mineral dalam jumlah yang sama. Karena remaja perempuan mengalami kehilangan darah akibat menstruasi, maka mereka membutuhkan lebih banyak zat besi daripada remaja laki-laki.
Kebutuhan zat besi harian bagi remaja laki-laki adalah sebesar 11 mg setiap ahrinya, sementara itu remaja perempuan yang berusia antara 14-18 tahun membutuhkan sekitar 15 mg zat besi setiap harinya, dan sekitar 27 mg zat besi setiap harinya bila hamil atau menyusui.
Beberapa jenis makanan sumber zat besi adalah daging sapi tanpa lemak, daging unggas, polong-polongan, bayam, kismis, dan sereal yang telah diperkaya dengan zat besi.
Dengan kondisi tubuh yang berbeda, tentu saja, kebutuhan nutrisi pada pria dan wanita juga tidaklah sama. Sangat penting untuk mengetahui perbedaan ini, sehingga Anda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sendiri dan pasangan.
Menurut Idiva, berikut ini beberapa perbedaan kebutuhan nutrisi pria dan wanita.
* Kalsium
Wanita lebih rentan terhadap osteoporosis daripada pria. "Wanita yang bekerja harus mengonsumsi 1.500 g kalsium setiap hari dan berolahraga teratur," kata ahli gizi, Shroff Payal.
Sementara, pria hanya memerlukan 800 g kalsium per hari. Karena bila kebanyakan kalsium, justru dapat menyebabkan kanker prostat.
Rizwana Abazer Biviji, ahli gizi, juga menyarankan konsumsi produk jamur, biji wijen putih, susu sapi dan susu kedelai untuk vegetarian. Ikan, udang, kepiting, dan lobster bisa dikonsumsi karena kandungan kalsiumnya yang tinggi.
*Zat besi
 Karena wanita mengalami menstruasi setiap bulan, mereka cenderung menderita anemia. Menurut Kocchar, ahli gizi, wanita musti mengonsumsi 18 mg zat besi per hari sebelum memasuki masa menopause. Sementara, pria hanya membutuhkan 8 mg zat besi per harinya.

Makanan yang mengandung zat besi bisa diperoleh dari sayuran hijau. "Jika Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi sejumlah tersebut, mintalah dokter untuk meresepkan suplemen zat besi," tambahnya.
Untuk non-vegetarian, asupan zat besi juga bisa diperoleh dari daging ayam dan daging kambing. Kedunya memiliki kandungan zat besi yang tinggi.
* Asam lemak omega-3
Kacang dan ikan laut kaya akan asam lemak omega-3 yang membantu sirkulasi darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kebutuhan omega-3 bisa dipenuhi dengan makan salmon, herring atau tenggiri, dua kali seminggu.  Atau, bisa juga mengonsumsi berbagai macam kacang-kacangan sebanyak 100 gram per hari.
"Untuk pria, omega-3 bisa melumpuhkan sistem dalam tubuh mereka, jadi mereka tidak perlu mengonsumsi lebih dari 70 gram kacang per hari," menurut Kochhar.
Untuk vegetarian, Biviji menyarankan konsumsi minyak zaitun, kenari, dan biji rami.
* Vitamin D
Vitamin D membantu dalam penyerapan kalsium, sehingga dibutuhkan juga untuk mencegah osteoporosis.
Wanita harus mengonsumsi setidaknya 50 mg vitamin D setiap hari. Namun, cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah langsung dari sinar matahari. Vitamin D juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi produk susu. "Produk susu dan makanan laut mengandung vitmain D yang baik untuk Anda," menurut Kochhar.
* Serat
Serat dalam makanan diketahui bisa mencegah kanker payudara. Makanan tinggi serat juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Serat juga membantu wanita yang memiliki penyakit diabetes selama kehamilan dalam mengontrol gula darahnya. Wanita muda diharuskan mengonsumsi 25 gram serat per hari.
Konsumsi biji-bijian, sayuran, buah segar, salad, dan sarapan sereal bisa membuat kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.
* Protein
Wanita membutuhkan protein lebih banyak dan karbohidrat lebih sedikit dibandingkan pria. Dalam keadaan hamil dan menyusui, kebutuhan protein juga lebih meningkat.
Kacang kedelai dan telur adalah makanan yang kaya akan protein. Selain itu, sumber protein bisa juga dari susu dan produknya, serta ikan.
Soal
  1. Zat gizi apa yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan?
  2. Makanan apa yang tinggi kalsium?
  3. Makanan apa yang tinggi protein?
  4. Makanan apa yang tinggi serat?
  5. Makanan apa yang tinggi kalori?

Daftar Pustaka