Kasus :
Seorang
ibu 53 tahun, TB=151cm BB=57kg, dirawat di RS sejak 3 hari yll dengan keluhan
kolik epigastrum terutama setelah makan makanan berminyak, perut terasa penuh,
demam dengan suhu 380 C, mata kuning, BAB hitam, BAK merah, tidak
nafsu makan dan lemas. Hasil USG ada obstruksi di kandung empedu. Pemeriksaan
tensi 110/70 mmHg, Hb: 12g%, bilirubin total 19,04 (N: 0,3 – 1,2 mg/dl).
Diagnosis medis cholelitiasis. Kebiasaan makan: makan 3x/hr, suka ngemil
terutama gorengan, tidak begitu suka sayuran, jarang berolah raga. Tidak ada
makanan pantangan dan alergi terhadap makanan tertentu.
I.
IDENTITAS
PASIEN
Nama : X
Umur : 53 tahun
Jenis
kelamin : Perempuan
Diagnosa : Cholelitiasis
II.
NUTRITION
ASSESMENT
Antropometri
|
·
BB = 57 kg
·
TB = 151 cm
·
IMT = 57/2,28 =25
Menurut IMT -> Obesitas ringan , IMT Normal = 18,5-
23,0 .
·
Status
Gizi Pasien : Gizi Lebih
|
Biokimia
|
·
Hb 12g% -> normal (N=12-16)
·
Bilirubin total 19,04 (N: 0,3 –
1,2 mg/dl) -> tinggi
|
Clinic
|
·
Tensi 110/70 mmHg -> normal
·
Suhu 380 C
·
Mata kuning
·
BAB hitam
·
BAK merah
·
Tidak nafsu makan dan lemas
·
Kolik epigastrum
·
Ada obstruksi di kandung empedu
Diagnosis
Cholelitiasis
|
Dietary
History
|
·
Makan 3x/hr, suka ngemil terutama
gorengan, tidak begitu suka sayuran, jarang berolahraga, tidak ada makanan
pantangan dan alergi terhadap makanan tertentu
|
Economy
|
|
III.
NUTRITION
DIAGNOSIS
Domain
|
Problem
|
Etiologi
|
Sign/ Symptoms
|
NI-1.5
|
Kelebihan Intake
Energi
|
Kurangnya/keterbatasan mendapatkan pilihan makanan
sehat
|
Ngemil makanan berkalori tinggi, tidak suka sayur
Tidak suka beraktifitas
Nilai IMT : 25 (gizi lebih)
|
NI-51.2
|
Intake Lemak berlebih
|
Kurangnya pengetahuan
yg berhubungan dg mknan dan nutrisi
|
suka
ngemil terutama gorengan
|
NC-2
|
|
Gangguan fungsi kandung empedu
|
Feses hitam
|
IV.
NUTRITION
INTERVENTION
A.
Terapi
Diet
1. Jenis
Terapi Diet : Diet Rendah Lemak II
Seimbang
2. Bentuk
Makanan : buah – buahan dan
minuman manis
3. Route : Oral
4. Tujuan
Diet :
a) Menurunkan
berat badan secara bertahap
b) Membatasi
makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen
c) Mengatasi
malabsorpsi lemak
d) Memberi
istirahat pada kantong empedu
e) Memberi
makanan dan minuman secukupnya untuk mencapai berat badan normal dan
keseimbangan cairan tubuh
5. Prinsip
Diet
a. Pemberian
makanan dimulai dari bentuk lunak sehingga mudah diserap
b. Makanan
diberikan dengan porsi kecil dan sering
c. Pemantauan
dan evaluasi untuk mencegah kelebihan pemberian makanan
6. Syarat
Diet
a. Lemak
rendah untuk mengurangi kontraksi kantong empedu. Lemak diberikan dalam bentuk
mudah cerna
b. Protein,
dan hidrat arang cukup. Jumlah kalori dikurangi
c. Vitamin
tinggi, terutama vitamin yang larut lemak
d. Mineral
cukup
e. Cairan
tinggi untuk membantu pengeluaran kuman – kuman atau sisa sisa metabolism dan
mencegah dehidrasi
f. Makanan
tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering untuk mengurangi
rasa kembung
V.
NUTRITION
1.
Kebutuhan
Zat Gizi
Kebutuhan energi dalam sehari :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6
x 57) + (1,8 x 151) – (4,7 x 53)
= 655 +
547,2 + 271,8 – 249,1
= 1224,9
Total kebutuhan energi = (BMR x factor aktivitas x factor
stres )
= (1224,9
x 1,3x 1,4)
= 2229,318
kkal – 500 kkal = 1729,318 kkal
Protein = 1,25gr/kg BB
Lemak = 15% x 1729,318 = 259,39 kkal
= 48,04 gr
Karbohidrat = 60% x 1729,318 =
1037,59 kkal = 259,39 gr
2.
Perencanaan
Menu
B.
Terapi Edukasi
1.
Masalah : Kandung Empedu
2.
Tujuan
Agar
orang tua dan keluarga pasien:
a) Mengetahui
pola makan seimbang
b)
3.
Sasaran : Orang tua dan
keluarga pasien
4.
Tema : Diet
Rendah Lemak II
5.
Waktu : 15-
30 menit
6.
Tempat : Ruang Gizi (Poli
Gizi)
7.
Metode : Tanya jawab/
konsultasi orang tua dan keluarga pasien
8.
Media
Alat Bantu : Leaflet
penyakit kandung empedu, food model
9.
Isi
Materi
a. Penjelasan
mengenai penyakit kandung empedu
b. Pola
makan dan hidup sehat yang benar
c. Penjelasan
mengenai pentingnya konsumsi
makanan yang seimbang
VI.
RENCANA
MONITORING EVALUASI
1.
Parameter
a. Asupan makan perhari
b. Kondisi fisik setelah pemberian diit
c. Status gizi pasien setelah pemberian diit
d. Adanya
kenaikan berat badan setelah pemberian diit
2.
Cara
Mengevaluasi
a. Membandingkan
kondisi fisik pasien antara sebelum diberi diit dan sesudah diberi diit
b. Membandingkan
berat badan pasien antara sebelum diberi diit dan sesudah diberi diit
3.
Implementasi
:
a. Penyusunan menu sehari
b. Konsultasi dengan keluarga pasien
VII.
REKOMENDASI
· Perlu
adanya pengawasan dalam hal pemberian makanan
· Perlu adanya kerjasama petugas kesehatan dengan keluarga pasien
· Perlu
ditekankan mengenai perilaku keluarga dalam hal pola hidup sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar