TUGAS MATA KULIAH MSPMI
MENGHEMAT ENERGI
Memasak
Air Menggunakan Kayu Bakar
A.
Pokok Bahasan : Menghemat Energi
B.
Sub Pokok Bahasan : Memasak Air Menggunakan Kayu
C.
Tujuan :
Untuk mengetahui manajemen energy memasak air menggunakan bahan bakar kayu
D.
Alat dan bahan :
1. Kayu
bakar 1000gr
2. Anglo
3. Ceret
4. Air
1000cc
E.
Tinjauan teori :
Kayu bakar adalah
segala jenis bahan kayu yang
dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar. Umumnya kayu bakar
merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan pemotongan, dan
masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayu, mata kayu, pith,
dan sebagainya. Kayu bakar diyakini sebagai penyebab minor terjadinya degradasi lahan setelah
penebangan kayu komersial.
Pelarangan pemanenan kayu bakar hanya menyulitkan masyarakat miskin dan tidak
menyentuh permasalahan utama dari deforestasi. Definisi berat jenis
kayu adalah perbandingan antara kerapatan kayu yang diukur atas dasar berat
kering tanur dan volume pada kandungan air yang telah ditentukan dengan
kerapatan air pada suhu 4oC. Berat jenis kayu dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu dimensi serat, letak kayu awal dan kayu akhir, persentase
selulosa dan lignin serta kandungan ekstraktif yang ada dalam kayu (Hygreen dan
Bowyer, 1996). Ada perbedaan berat jenis kayu antara softwood dan hardwood. Softwood dan hardwood bisa dibedakan secara nyata
dengan melihat atau membandingkan struktur anatomi kayunya. Softwood tidak memperlihatkan pori atau
pembuluh sedangkan hardwood
menampakkan pori pada irisan atau bidang pengamatan kayu. Softwood terdiri atas lebih dari 90% trakeid sedangkan hardwood terdiri atas sel-sel yang lebih
banyak dan kompleks, seperti pembuluh, parenkim, jari – jari, serat dan
lainnya. Pada softwood, berat jenis
kayu ditentukan oleh trakeid sedangkan pada kayu daun ditentukan oleh porsi sel
yang terbanyak. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa softwood cenderung memiliki berat jenis
kayu lebih tinggi daripada hardwood.
Dalam kimia kayu, berat jenis menunjukkan jumlah lignoselulosa pada volume kayu
tertentu (Prayitno, 2007). Berat jenis berpengaruh terhadap nilai kalor yang
dihasilkan oleh kayu sebagai sumber energi, diketahui bahwa semakin tinggi
berat jenis suatu biomassa, semakin tinggi pula nilai kalor yang dihasilkan. Kadar air dari kayu bakar menentukan bagaimana
kayu terbakar dan seberapa besar nilai kalornya. Kadar air kayu bervariasi
tergantung spesies. Kayu yang masih hijau (belum dikeringkan) dapat memiliki
massa hingga dua kali lipat kayu kering karena adanya kadar air tersebut.
Umumnya kayu yang telah dikeringkan dan siap digunakan akan memiliki kadar air
antara 20 hingga 25 persen. Pengukuran nilai kalor dari kayu bakar umumnya
menggunakan nilai kalor kayu kering oven dikurangi kalor uap sesuai kadar air
kayu kering siap pakai. Nilai kalor dari kayu bakar akan
bervariasi tergantung pada spesies pohonnya.
F.
Hasil praktek dan Pembahasan:
1. Berat
bahan bakar awal 1000 g
2. Berat
bahan bakar akhir 890 g
3. Berat
bahan yang di masak awal 1000cc
4. Berat
bahan yang di masak akhir 990cc
5. Lama
pemasakan 7 menit
6. Jumlah
produk yang dihasilkan
Dari hasil praktikum kami dapat di tarik
kesimpulan bahwa dengan bahan bakar kayu dengan berat 110 gram, air dapat
mendidih dalam waktu 7 menit namun volumenya sedikit berkurang 10cc yang
awalnya 1000cc menjadi 990cc.
- Daftar Pustaka
H.
Dokumentasi :




Tidak ada komentar:
Posting Komentar