Sabtu, 20 Desember 2014

Kasus Luka Bakar - Dietetika



I.         IDENTITAS PASIEN

Nama                    : Ny. X
Usia                      : 56 tahun
Jenis kelamin         : Perempuan
Diagnosa               : -

II.      SKRINING GIZI (terlampir)

III.    NUTRITION ASESSMENT
A
Antropometri
TB: 154cm LLA: 32cm
Estimasi IMT = (1,1 x 32)-6,7 = 28,5
Status gizi obesitas I
B
Biokimia
·         Hb 10,3 -> rendah N: 12-16
·         RBC 13,3
·         Glukosa 106 mg/dl -> normal <180
·         Creatinin 0,6 mg/dl -> normal 0,5 – 1,5
·         BUN 12 mg/dl -> normal 7-18
·         Na 132,2 mmol/L -> rendah N: 135-155
·         K 3,37 mmol/L -> rendah N: 3,4 – 5,3
C
Clinis
·         tensi 130/80 mmHg
·         Nadi 90x/mnt
·         Suhu 37,6°C
D
Dietary
·         Asupan makan sehari yll E: 81% ; P: 41%; L: 75%; KH: 91%
·         makanan pokok : nasi 3x/hr
·         lauk hewani : ikan asin, telur 2-3x/minggu
·         sayuran : kacang panjang, bayam, wortel, nangka muda 2-3x/hr @1 sendok sayur
·         buah : jarang mengkonsumsi 1-2x/minggu
·         minuman : air putih, teh
·         snack : singkong rebus, ubi-ubian
·         tidak suka daging
E
Ekonomi
-

IV.  NUTRITION DIAGNOSIS

Domain
Problem
Etiologi
Sign
NC-3.3
Berat badan lebih
Kelebihan intake energy
IMT = 28,5
Status gizi Obesitas I
NI-55.1
Intake mineral tidak adekuat
Peningkatan kebutuhan energy akibat penyakit katabolic/ luka bakar
·         Hb 10,3 -> rendah
·         Na 132,2 mmol/L -> rendah
·         K 3,37 mmol/L -> rendah
NI-1.1
Hipermetabolisme (peningkatan kebutuhan energy)
Penyakit katabolic/ luka bakar
Demam, suhu tubuh 37,6°C
NI-1.5
Kelebihan intake energy
Kelebihan asupan makanan
·         makanan pokok : nasi 3x/hr
·         lauk hewani : ikan asin, telur 2-3x/minggu
·         sayuran : kacang panjang, bayam, wortel, nangka muda 2-3x/hr @1 sendok sayur
·         buah : jarang mengkonsumsi 1-2x/minggu
·         minuman : air putih, teh
·         snack : singkong rebus, ubi-ubian
Catatan : diberi tambahan suplemen untuk mengatasi Hb, Na, dan K rendah

V.                Nutrition Intervention Planning
Terapi diet                    = diet luka bakar
Route                          = enteral
Bentuk makanan           = cair
Tujuan diet
1.   Menyediakan energy, protein, dan zat gizi lain untuk mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak
2.    Mencegah terjadinya gejala – gejala kekurangan zat gizi mikro
Syarat diet
1.      Memberikan makanan dalam bentuk cair
2.      Kebutuhan energy dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu menurut Asossiasi Dietetik Australia berdasarkan % luka bakar (luka bakar pada wajah 9%, dada 18%, tangan 18%, dan kaki 36% = 81%) >50 = 2 x AMB
3.      Protein tinggi, yaitu 25% dari kebutuhan energy total
4.      Lemak sedang, yaitu 15% dari kebutuhan energy total
5.      Karbohidrat sedang, yaitu 60% dari kebutuhan energy total
6.      Vitamin dan mineral diberikan di atas AKG yang dianjurkan untuk mempercepat penyembuhan. Di berikan lewat suplemen.
7.      Cairan tinggi

VI.             Nutrition Intervention
Kebutuhan zat gizi    :
LLA 32cm TB 154cm
Estimasi IMT = (1,1 x 32)-6,7 = 28,5
IMT = BB/TB²
Estimasi BB = IMT x TB² = 28,5 x 2,37 = 67,5 kg
Perhitungan menggunakan rumus Harits Benedict : 
AMB = 655 + (9,6 × BB) + (1,8 × TB) – (4,7 × U)
 = 655 + (9,6 × 67,5) + (1,8 × 154) – (4,7 × 56)
 = 655+648+277,2 - 263,2= 1317 kkal  
TEE   = 2 x AMB
         = 2 x 1317 kkal = 2634 kkal
Protein : 25% x 2634 kkal = 658,5 kkal = 164,6 gr
Lemak : 15% x 2634 kkal = 395,1 kkal = 43,9 gr
Karbohidrat : 2634 kkal – (658,5 + 395,1) = 1580,4 kkal = 395,1 gr

VII.          KONSELING GIZI
1.      Sasaran     : Pasien dan keluarga
2.      Waktu      : 15 – 30 menit
3.      Tempat     : poli Gizi
4.      Metode     : Penyuluhan dan konsultasi
5.      Media       : Food model, leaflet penyakit luka bakar
6.      Materi       : makanan dan gizi untuk penyakit luka bakar

VIII.       MONITOR DAN EVALUASI

Monitoring :
1.      Mencapai berat badan normal
2.      Perubahan hasil pemeriksaan laboraturium
3.      Perubahan kondisi fisik pasien
4.      Pemahaman dan kepatuhan pasien
5.      Kesesuaian implementasi dengan planning

Evaluasi :
1.      Membandingkan data asupan makan, hasil pemeriksaan laboraturium, kondisi fisik, dan status gizi pasien sebelum diberi intervensi atau diet dengan setelah diberi intervensi atau diet
2.      Membandingkan tingkat pengetahuan pasien setelah diberikan konseling tentang makanan dan gizi untuk penyakit luka bakar



Menu
Bahan Makanan
Berat
Energi
Protein
L
H A
Ca
Ph
Fe
Vit. A
Vit. B1
Vit. C
Na
K
Coles
Fi
AIR
Hewani
Nabati
FRS
Maizena ( pati jagung )
40
137.2
0
0.12
0
34
8
12
0.6
0
0
0
0
0
0
0
5.6
telur ayam
360
583.2
46.08
0
41.4
2.52
194
648
9.7
3240
0.36
0
569
641
1980
0
266.4
Jeruk manis
200
90
0
1.8
0.4
22.4
66
46
0.8
380
0.16
38
4
324
0
1
174.4
Margarine
40
288
0.24
0
32.4
0.16
8
6.4
0
800
0
0
395
9.2
0
0
6.2
Susu sapi
360
219.6
11.52
0
12.6
15.5
515
216
6.1
468
0.108
3.6
0
0
0
0
317.9
Susu skim
200
72
7
0
0.2
10.2
246
194
0.2
0
0.08
2
76
298
0
0
181
Gula pasir
200
728
0
0
0
188
10
2
0.2
0
0
0
0.6
1
0
0
10.8
TOTAL
2118
64.84
1.92
87
272.8
1047
1124
17.6
4888
0.708
43.6
1044
1273
1980
0.5
962.28
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar